Sabtu, 10 Oktober 2015

[ Analisis ] Produk not perfect, siapa (apa) yang salah?

bersatu-padu.img
Iklan berbagai motor, dalam satu sesi. Ngirit pa p*lit?

Episode ke-48, #sebuah analisis versi orang awam

Berkaitan dengan kegiatan dan proses produksi, sebenarnya ada beberapa unsur yang tidak bisa dipisahkan begitu saja satu-sama lain, mulai dari pembuat regulasi/kebijakan, produsen maupun sikap konsumen sendiri. Nah, marilah sekarang kita bedah satu persatu:

1. Pemerintah, sebagai pengatur regulasi;
Meski terjadi resesi dunia dan adanya inflasi, transaksi bisnis dapat diseimbangkan (setidaknya secara internal/domestik) jika sistem yang ada (yang dipakai) bukanlah sistem liberal.

"...dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS. Al Maidah:50)

Sistem liberal (sekuler) disusun berdasar logika empiris dan hawa nafsu pembuatnya, sehingga kemungkinan besar terdapat cacat, semisal keputusan yang dihasilkan dipengaruhi keinginan untuk mendapat keuntungan/benefit finansial (misal untuk kepentingan kelompok tertentu/dari partai yang menang dalam pemerintahan). Pemerintah bukan lagi bertindak sebagai pengayom dan "wakil" Tuhan di muka bumi, tetapi sebagai penguasa yang berkuasa terhadap rakyatnya dan terhadap kemauannya sendiri (mumpungisme). #pemerintah yang miskin sampe harus ngutang segala, tapi pejabatnya ternyata kaya2, lho?

2. Karena regulator yang tidak sempurna (tidak kondusif), tidak ada perlindungan dan pengaturan yang konsisten (keberpihakan), maka akan berdampak pada industri dan pelaku usaha (menimbulkan sentimen negatif/efek domino). Produsen (sebagai rakyat dibawahnya) cenderung "mengaca" (menyesuaikan) perilaku pemimpinnya (baca: pemerintah), yaitu berlaku "seenaknya"/bertindak sendiri (semau gue), terlebih pada masa resesi (alasannya untuk memperpanjang nafas perusahaan atau mempertahankan limit keuntungan). Apa saja yang akan dilakukan produsen? Berikut contoh-contohnya:
  • Melanggar/mengurangi S.O.P-nya sendiri yang berakibat menurunnya kualitas produksi. Alasannya cost efficiency.
  • Karena S.O.P sudah "dilanggar", maka karyawan juga akan bersikap sama (bahkan terjadi pengurangan karyawan). Pekerjaan akan dilakukan "seenaknya" (seadanya). Alasannya salari yang tidak memadai lagi atau beban yang bertambah untuk mengejar jadwal produksi. Q.C juga berkurang karena cost efficiency tadi. Contoh yang aktual adalah kasus/isu tidak presisinya shroud New CB 150 dan behel New Sonic 150.
  • Terjadi downgrade mutu di satu sisi part, meski ada juga upgrade di sisi part atau fitur yang lain (mekanisme tambal sulam). Hal ini terjadi karena adanya penyesuaian dengan skema harga jual yang dinginkan/diputuskan berbanding lurus dengan ketersediaan bahan baku/material dan timeline (riset) produksi. Sementara bahan baku dipengaruhi oleh harga. Lagi-lagi pertimbangan cost efficiency. Nah, downgrade material inilah yang disebut sisi "kelemahan produk" dari kacamata konsumen. Dan ini terjadi pada (hampir) semua kasta produk.
  • Bisa terjadi kartel ekonomi antar produsen untuk saling memperkuat disposisi market leader pertama dan berikutnya. Maka yang terjadi sebenarnya bukanlah perang harga, tetapi permainan harga.

3. Sikap konsumen;
Sikap konsumen yang kritis dan terkadang bersikap perfeksionis (tidak mau tahu) juga membuat runyam keadaan. Tuntutan terhadap harga produk yang murah tetapi berkualitas kelas wahid (di tengah laju inflasi tiap tahunnya) membuat vendor/sales harus lihai bermain akrobat menampilkan produk "terbaik" tetapi ala mereka sendiri, bukan menurut konsumen. Komposisi kekuatan mana yang harus diprioritaskan untuk ditonjolkan dalam masing-masing produk. Apakah itu nilai depresiasinya secara keseluruhan, keiritannya, fiturnya, ketahanannya/performanya, harganya yang miring, kepresisiannya, catnya, finishingnya, desainnya dll. Sementara itu, bagi salesnya, untuk memenuhi target perusahaan (yang juga mempengaruhi besarnya komisi yang diterima), mereka melakukan "kompromi" dengan tuntutan konsumen, yang sebenarnya merugikan perusahaan. Akan tetapi, vendor sendiri seperti menutup mata dengan "tuntutan" pasar tetapi terlalu menuntut bagian marketingnya. Akhirnya, terjadilah apa yang disebut dengan ungkapan "lingkaran setan".
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,..." (QS. Ar-Ruum: 41)

Karena setiap produsen memiliki "sejarah produksi" sendiri (behind its own scene & scheme), maka agak kurang relevan  membandingkan produk pabrik A dengan produk pabrik B, mana yang lebih baik (mutunya). Mari ambil capture "perang harga" (cash) antar produsen sepeda motor pada suatu tempo yang sama:

New Vixion LighteningRp. 24.975.000,-
CB StreetfireRp. 24.660.000,-
New Vixion AdvanceRp. 25.825.000,- (Rp. 26.225.000,- untuk versi GP)
New CB StreetfireRp. 26.090.000,-

Pertanyaan 1: Apakah mutu NV SOHC lebih bagus dari CBSF DOHC ataukah NV yang kemahalan (upping price)?
Pertanyaan 2: Apakah CBSF DOHC telah mengalami downgrade (di beberapa part) sehingga lebih murah (tidak lebih mahal) dari NV atau pihak APM Honda yang sengaja memangkas keuntungannya?

"Tanya saja pada rumput yang bergoyang...." (Pepatah)

Sooo,,,vendor yang memiliki modal/subsidi lebih kuat (untuk versi masspro dalam volume besar) cenderung "bisa" menekan (mempermainkan) harga keseluruhan (pricing strategy) meski sebenarnya biaya overhead/produksi mereka lebih tinggi. Istilahnya, biarlah sedikit rugi atau sedikit untung, asal memperoleh market share yang lebih banyak.

Hobatchu? Wani piro?

* Bonus:

- Indonesia Sportbike of the Year 2015, versi BASF (BukanAlaySurF)

Klik gambar untuk memperbesar detilnya

  • Kriteria penilaian: tampilan, fitur dan harga.
  • Klasifikasi: bukan moge.

Kenapa NCB?

Motor ini secara desain tidaklah terlalu bagus2 amat (sekilas mirip Tiger Revo, dan ada yang bilang plastiknya 'kewer2'). Tetapi, doi memiliki nilai plus yang layak dan optimal dimiliki, yaitu desain campuran elegan yang sporty (tidak monoton), lampu depan & belakang yang kecil (mempunyai cita rasa sendiri & tidak terlalu mainstream), knalpot dan ban gambot ala semi moge, teknologi DOHC near square yang tangguh (dan otomatis lebih irit) di putaran bawah dan atas, harga hanya beti/11-12 dengan kompetitor.

Kenapa New Byson FI?

Desain secara keseluruhan keren, mulai dari lampu depan & belakang, spakbor gantung, jok terpisah, model beraliran semi motard, lebar body & tangki cukup proporsional, desain knalpot & covernya juga lumayan, harga jauh lebih murah dibawah NV. BASF tidak mempermasalahkan ketidakhadiran cakram belakang, karena motor ini bukan buat ngebut. Kalau mau dibuat kebut2an, ya dioprek saja toh, kan beres...(termasuk pasang sendiri cakram belakangnya).

Kesimpulan BASF:

Dua motor ini tampak sporty sekaligus juga tampak kalem (adem/netral/harmoni/campuran modern klasik).  Kekurangannya secara umum: tidak fotogenik (hanya tampak bagus jika dilihat langsung).

- Btw, motor perfek iku koyok opo seh? Opoh koyok ngeneh?
Gitu aja koq refot, toh cuman motor...xixixi

1 komentar:

  1. Bukan Alay, buly?: [ Selingan ] Jika AHM berani, maka inilah lawan se...: #saveHonprett #Ide lawas yang baru ditulis sekarang, Secara asline ane lebih suka membahas tentang teknologinya sahaja, bukan politis ...

    BalasHapus
XHTML: Anda dapat menggunakan tag-tag ini (untuk menambahkan link dst): a href="",b,strong,del,i,strike

You may also like

Baca juga

You may also like

LinkWithin