Sabtu, 28 Maret 2015

Kebaikan dan keburukan motor bermesin dua silinder secara sisi sosialitas

2 Silinder? ... disitu kadang saya merasa sedih...preett!
Yap cmiiw,

Menurut data yang ane ketahui, motor 2 silinder itu sebenarnya bukanlah menjadi mainstream di dunia saat ini *) dan aplikasinya seperti menjadi 'agak basi'. *) untuk cc tanggung yah...

Berikut mengenai kekurangan mesin tersebut ditinjau dari aspek sosial dan nilai ekonomisnya (studi kasus di Indonesia):

1. Untuk negara berkembang, motor 2 silinder sebenarnya lebih boros dan lebih beresiko dalam segi perawatan & BBM dibanding 1. Cukup jelas logika itungannya bro, 2 > 1. Belum lagi ada tambahan pajak progresif untuk kelas 250cc keatas. * S & K berlaku *

2. Meski memiliki gestur lebih stabil, tapi 'mau ngebut dimana?' # nyolek siapa nih? Mau dioprek dalam balapanpun, biayanya lebih mahal (dibanding yang 1).

3. Selain ban cacing, motor 2 silinder knalpot freeflow bisa juga dianggap motor alay. What??? Why?

Kesan dolby sound stereo dari efek knalpot yang diganti, hukumnya masih dipertanyakan. Ambang kebisingan yang ditimbulkan kalau makin banyak motor dengan knalpot racing beredar/melaju di jalanan umum justru akan menjadi 'sasaran empuk' bagi aparat penegak hukum (apalagi jika hukum semakin hari semakin diperketat, masih adakah guna 2 silinder?)

4. Dari segi bobot/berat, motor 1 silinder relatif masih lebih ringan. Tentu ini agak mengurangi beban bagi yang suka bawa motor besar.

5. Untuk urusan litbang pabrikan, motor 2 silinder sewaktu2 bisa didiskontinyu dan terpinggirkan karena alih2 memboroskan biaya bermain di 2 silinder, nanggung, mending ke 3 & 4 silinder sekalian, meski ini biasanya hanya diterapkan pada mesin diatas 250cc.

Sedang kebaikannya adalah sebagai berikut:

Menaikkan gengsi dan citarasa bagi para pemakainya. Apalagi dengan dana 40-50 jutaan bisa memperoleh motor 'bernuansa' moge yang mana moge 'betulan' harganya bisa seperti mobil baru.

Tapi dengan segala kelebihan motor 2 silinder, untuk mengantisipasi 'kekurangannya', ada baiknya pihak pabrikan (khusus pasar di Indonesia) membuat saja motor (untuk cc nanggung) tanpa mekanisme 2 silinder (misal pakai 1 silinder saja) dengan desain 'super duper' lancip2 (untuk kepuasan user & fansnya) dan tanpa harus bergantung pada aksesoris 'booming-sound'-nya

Ini sih menurut ane, bagaimana kalo menurutmu?

Referensi:

http://www.animatedengines.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Motorcycle_engine
http://motorcycleuniversity.net/freeclasses/beginnerbike.php
https://answers.yahoo.com/question/index?qid=20101220211403AA2RFpZ
http://www.bestbeginnermotorcycles.com/getting-started-beginner-motorcycle-guide



* Bonus:

- Quote of The Day:

"Konflik selama ribuan tahun bermula karena ADA YANG DILANGGAR"  (Centrovista)



- Game 'kuis' hiburan untuk para blogger:

Tebak  pola permainan (aktor2) ini,

NewSatriaFU150 NewJupiterMX150 NewVario150

Serupa tapi tak sama, sama tapi tak serupa -- Mana jawaban yang paling sesuai dengan sikon diatas?

a. Saling melengkapi
b. Saling berbagi
c. Saling memahami
d. Saling 'menghormati'
e. ...
* aktornya tambah Athlete 125 wis... :-p

Minggu, 01 Maret 2015

[ Selingan ] Jika AHM berani, maka inilah lawan sepadan buat New Byson FI dan New Vixion 2.0

#saveHonprett

#Ide lawas yang baru ditulis sekarang,

Secara asline ane lebih suka membahas tentang teknologinya sahaja, bukan politis dagang alias marketingnya.

Tapi karena jamaknya sesuatu itu dibuat secara kepentingan, misal untuk dijual, maka tentu hal ini ndak bisa dinafikan begitu sahaja kan bro.

Yup, kemunculan duo calon pion motor sport dari rival Honda, tentu memunculkan asumsi, prediksi dan harapan.

Kenapa mindset artikelnya kepada Honda, tak lain tak bukan karena Honda masih menjadi mainstream dalam dunia 'permongtoran' secara umum (plus daya finansial ATPM-nya), dan inilah nilai jual atau nilai tambah secara defacto dibanding produsen lainnya. #ups

Nah jadi gimana dong maksud wacana ini?

Jadi, kalaulah cb150 ban gambot itu menjadi andalan Honda/AHM semata, rasane (perasaan ane) belumlah menjadi kartu as untuk mengancam dominasi pasar sport oleh Yamaha. Nah opini ane adalah perlu ada tambahan amunisi lagi, yaitu mbrojolin The New Megapro 2.0 (The Real Streetfighter) LIMITED EDITION dengan kapasitas 200cc di rentang harga 24-26 juta rupiah sahaja.

Jika opsi ini diambil AHM, maka konsekuensinya, New Tiger nanti akan digeser ke 250cc dan mungkin hanya untuk pasar touring naked bike di Indonesia atau Asia (atau mungkin juga Brasil). Fase ini rasanya dapat sedikit "menyempil" timeline New Megapro Facelift yang sudah dirilis duluan.

Tapi pertanyaannya BERANIKAH?

Masalahnya, pernah ada gak konsensus atau filosofi diantara para pemain pabrikan ini agar 'sesama trayek dilarang saling mendahului?'

Contohnya (cmiiw) belum pernah ada sekarang ini produk motor Yamaha resmi yang memakai ban 'velg orange'. Atau contoh modus lain, yang satu buat motor lokal di Indonesia dan diekspor keluar negeri, tapi yang lain buat di luar negeri dan diekspor ke Indonesia.

Begitu juga, *sebagai penutup artikel*, secara kapasitas finansial bukanlah masalah besar jika Honda PCX itu dibuat berkapasitas 200cc, karena menurut saia, secara mesin 150cc itu, gak matching dengan tampilannya yang bak kemoge-mogean.

* Berasa naek motor mainstream 125 cc sahaja...hehe #kagak ada nilai tambahnya...kemahalan lagi...atau sengaja yah?, ups..

* Bonus:

- Tips Test Ride

Jika anda mengetes motor mainstream (kelas 125-150cc) dan ternyata power/rpm limiter, akselerasi, serta corneringnya melampaui ekspektasi spek masspronya, tanyakan kepada empunya (hayuuh ngaku yah!!!), apakah motornya itu sudah dituning atau belum, karena bisa saja motor itu sudah dioprek melampaui standarnya.

#tapi nanyanya habis test ride ajah bro hehe...

- Penampakan 2 'moge' karya Happy Motor kelas 200-250cc

Happy 200cc (Byson look+visor+undercowl) Happy 250cc (1 Cyl)

You may also like

Baca juga

You may also like

LinkWithin