Sabtu, 12 April 2014

Mobil ini pada kemana? Ada yang tahu? Eh, ada wakil rakyat koq nyopir sendiri ...

http://taufikh.files.wordpress.com/2009/07/arina.jpg
"Mobil yang rencananya akan dipajang sebanyak tiga unit di Indonesia International Motor Show 2009 (IIMS) nanti akan mulai produksi massalnya tahun 2010 dan diperkirakan akan menghasilkan 30 Unit perbulannya."
Mantaf.... made in (lokal) indonesia..Patut dipertimbangkan untuk dikredit, xixixi....

Okay, lanjut ... ngapain pake mobil besar tapi cuman diisi satu orang a.k.a sopir? Wat wakil rakyat yang katanya jadi contoh buat rakyatnya,,,, dah bikin macet jalan (jalan tambah penuh akibat dimensi mobil), nambah stok polusi, ngabisin BBM subsidi, eh dipake di jalan sendirian?

Wakil rakyat koq ndak efisien (digaji tapi minim prestasi, ngebut lagi), apa kata bang dorna? hahay.... * just my opinion *

Pricing strategy, sebagai salah satu komponen penjualan ...

njkb / nilai jual kendaraan bermotor image

Disarikan dari ini,

Salah satu keputusan paling rumit dalam upaya memasarkan suatu produk atau jasa adalah menentukan harga jual, atau biasa disebut “Pricing Strategy”. Para pengusaha seringkali dihinggapi keraguan dan pertanyaan, apakah harga jual yang ditetapkan bisa diterima pasar sekaligus bisa memberikan keuntungan secara finansial atau tidak.

Harga jual yang rendah mungkin akan disambut baik oleh konsumen, namun belum tentu bisa memberikan keuntungan yang diinginkan. Sebaliknya, produk dengan harga jual tinggi diharapkan bisa memberikan keuntungan, namun mungkin tidak banyak dibeli.

Ada berbagai macam metode strategi penentuan harga yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Namun sebelum membahas hal tersebut ada baiknya mengetahui faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan harga jual. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam perusahaan (faktor internal) dan dari luar perusahaan (eksternal). Faktor internal relatif lebih mudah dikendalikan. Sedangkan faktor eksternal tidak mudah untuk diprediksi.

Jumat, 11 April 2014

Performa CBR150 lokal akan diatas CBSF ... 18, 19 atau 21dk?

* pojok opini *
https://warungasep.files.wordpress.com/2014/04/c7.jpg?w=474

Kangmas dan nimas sekalian,

Sebenarnya gampang aja membuat sebuah killing machine. Tembak desain lawan (cloner), kemudian upgrade mesinnya. Juosss.... tapi bensin gak bisa ngecer, khan DOHC? hehehe

Oyi, gw mo bahas sebuah konsep seperti apa desain mesin produk The Next CB150r, yang berangkat dari niatan AHM sebagai maskot 'The 150 Killer Machine' ini.

Jika CB150r adalah versi pahe dari CBR150 CBU, maka nantinya CB150rr+ (CB full fairing) adalah upgrade/major change dari CB150r. 

Menelisik harga CBR150 yang di Thailand dijual pada kisaran harga 20 jutaan (kurs ke rupiah), CBR150 lokal di dalam negri juga bakal dijual dengan kisaran harga yang sama pula (kan sudah proyek lokal?). * ngarep.com *

Spek mesinnya bisa jadi akan setara dengan versi CBU (karena total buat sendiri/generate ulang - on scratch) atau hanya sekedar 11-12 (versi CKD atau IKD). Tergantung mana yang lebih murah cost developnya.

Karena spek sudah optimum (kembali ke gen aslinya), maka penggunaan ban gambot, bodi kekar, pake fairing, atau muffler panjang tidak akan terlalu mempengaruhi performa CBR150 lokal. Malah bisa jadi final gear akan diperbesar dari CBSF (atau setidaknya sama) sehingga tarikan tetap nampol diputaran bawah. Kompresi juga akan dibuat sedang-sedang saja, sehingga tidak perlu minum pertamax plus (sesuai dengan kantong masyarakat kita (sesuai target maksudnya,,, hehe)).

Jadi lineup sport gen CB-nya AHM (cc kecil) akan seperti ini:

CBSF (entry level) -> CB150rr (fairing freak) -> CBR150 CBU (exclusive/fanatic user)

CBSF head to head NVL dan CBR150 lokal vs R15. Sedang CBR versi CBU akan membackup MS sport AHM (nilai tambah).

CBR150 lokal untuk tahap awal kemungkinan tidak akan diekspor (karena toh sudah ada versi made in Thailand-nya, yang sudah bisa diterima pasar global). Efisiensilah bro...

Perbedaan hanya di CBR150 CBU, 1 headlamp vs CBR150 lokal 2 headlamp. Jadi nantinya banyak pilihan bagi fansnya ala Ninja 250 series.

Apakah ini sebuah ekspektasi berlebihan atau malah sebaliknya? Yo wis ngene sik wae lah....hehehe

* semoga mencerahkan *

Rabu, 09 April 2014

Polisi tidur dan terob di jalan itu sebenarnya mengganggu,,,[imho]


* Maksud hati ingin memberikan kenyamanan dan keselamatan, tetapi apa dinyana, jika aplikasi tidak sesuai, ya sami mawon dunkz *

Saudara-saudara satu bangsa,

Terus terang bisa jadi banyak orang risih/ngedumel (dalam hati) dengan banyaknya 'poldur' dan terob pesta perkawinan di badan jalan (umum/yang dibangun oleh pemerintah). Banyak minusnya daripada manfaatnya.

Minusnya (nyang mengganggu):

- Membuat kestabilan berkendara berkurang, sehingga membahayakan keamanan pengendara (motor) secara umum, terlebih jika berboncengan (resiko kehilangan keseimbangan).

- Membuat (resiko) sparepart motor gampang rompal, baret-baret bagian bawah (mis. knalpot) dan komponen cepat goyah/mrotol (akibat sering gentar adanya tumbukan), seperti sambungan2 (termasuk bearings/laher) copot dan baut2 yang lebih cepat longgar. Yaah beli lagi, beli lage deeh,,,borozz coy!

- Membuat pemakai motor akan memakan bahu/trotoar jalan (untuk pejalan kaki) guna menghindari si poldur.

- Membuat pemakai jalan (kendaraan bermotor) harus berputar mencari jalur alternatif (jika ada terob). Dan ini menyusahkan saja, apalagi bagi yang dikejar waktu atau angkutan umum yang mengejar setoran.

* masang terob di jalan (umum) = fasilitas umum -> fasilitas pribadi *

Manfaatnya? * yang poldur *

- Mencegah supaya tidak ada kebut-kebutan.

Itu thok!

Minus = 3, manfaat = 1, minus/mudharat > manfaat. Nah loh!

IMHO, sebenarnya kecelakaan di jalan kecil/tanggung juga relatif jarang terjadi, sekalipun sesekali ada yang ngebut. Ini sebenarnya ASUMSI penggagas 'poldur' (kampung) yang berlebihan/phobimania aka paranoid.

Pernah gara-gara poldur ini, ada yang terjatuh berboncengan dengan istrinya (do'i sambil tengok kiri-kanan, mungkin sedang mencari alamat). Paling-paling 'oknum aparat' ini bilang, "Salah sendiri ente gak liat-liat jalan!"

"Waduh, noraxz dan alay bingit gitu lho...!" * bukannya bantuin mikirin *

Jalan di Indonesia itu sudah tidak rata ('tidak safety lagi') mas brai! Jangan tambah-tambahi lagi masalah dengan masalah.

Kalo niatnya memang 'sedia payung sebelum hujan', ya boleh buat penahan kecepatan seperti di jalan tol. Jangan yang ekstrem (sampai ketinggian 10cm diatas tanah), apalagi super ekstrem (yang berbentuk seperti segitiga lancip puuool!). Ini jalan raya/umum atau saluran penahan air bang?

Sebagai seorang muslim, saya pernah membaca 'advis', bahwa perkawinan yang disukai adalah yang paling sederhana, dan menyingkirkan gangguan di jalan adalah termasuk dari iman.

Jadi poldur + terob ini sama dengan gangguan dong?

* bukan asumsi lagi, tetapi fakta, sesuai dengan skor minus diatas. *
****************************************************
NB: Buat para caleg yang sedang berkompetisi moga jadi bahan pencerahan

[ Anekdot ] AHM itu sebenarnya pelit gak sih? Tanya kenapa,,,

akuyorapopo image
Dear users,

Tulisan berikut bukanlah bermaksud sarkasme, tetapi merupakan liputan trendsetter topic yang lagi 'hot' di dumay belaka. Tidak bermaksud menyudutkan merk tertentu, tetapi anggap saja sebagai bentuk 'plesetan' kritik, masukan dan apresiasi buat produk-produk semua ATPM. Penulis bukanlah seorang penyembah merk, tetapi penyembah Tuhan. Smoga ATPM smakin di depan. Lho? wkwkwk

Okay lanjoot...dialognye,,,

Alkisah,,,,

USER : "Nyang laen dah tutup rata, masa ente masih pake tutup cendol?" * nanya ajah *

NGOAHAHEM : "Gaklah! Kan yang rata dah di old cibi 150 & cibi 250 lawas..." * sewot.com *

USER : "Ente kuper (kurang-perhatian) sama konsumen nih! L.o.v.e..l.o.v.e apa-an?" * mrgreen *

NGOAHAHEM : "Ekspedisi Nusantara & program CSR emang bukane buktine one heart tah? Kurang tah?" * ceileee-emangee.com *

USER : "Hon-hon teknologi jadul!" * galau.net *

NGOAHAHEM : "Eiittsz ... kita sudah pake ISS & colokan HP lho!" * pencerahan otomotif *

USER : "DOHC koq abal-abal?" * mikir *

NGOAHAHEM : "Ono rego-ono rupo. Kita [sambil ngelirik kesebelah] copy brand lain yang pake DOHC turunan juga ..." * ngarepwelasasih-binmurah.com *

USER : "Berarti sampean tukang contek yo? Gak kreatip yo? Hayooh ngaku!" * makjleb *

NGOAHAHEM : "Lho dari dulu-dulu kan Jepun transfernya dari Umar&rika?" * ngeles.com *

"Kita injeksi 'first mover' gitu lho,," * serius.com *

"Di dunia ini, yang mirip2 buanyak bangeets! Emang gak boleh? Sesuatu,,," * seriusbanget.com *

buritan-kembar image

USER : "Sasis teralis tuh agak rigid tauk!" * maho loe *

NGOAHAHEM : "Sotoy! Pernah liat atap rumah pake teralis baja gak? Ntar klo kita pake deltaseng dibilang njiplak ..." * mumet.com *

USER : "Nyu Tigong FI kapan keluare?" * skeptis *

NGOAHAHEM : [tertawa] 

* K A B O O R R *

Minggu, 06 April 2014

Antara Honda dan Kawasaki: Honda memilih safety, Kawasaki mengejar produksi!

http://motogokil.files.wordpress.com/2014/02/cbr250-vs-n250sl.jpg?w=480&h=129

Mbak-mbak dan mas-mas setanah air,

Berikut sedikit alaysis, eh analisis yang ada,

Dalam beberapa tahun terakhir ini, peta pertarungan per-motor-an di tanah air semakin seru saja ya gan. Dan dari fenomena yang tampak, Honda dan ATPM-nya (di Indonesia) sepertinya berusaha menancapkan brand image-nya sebagai motor yang nyaman, aman dan irit tetapi tetap kencang. Produk-produk seperti CS1, CBR 250, All New CBR 150, New Megapro (karbu dan FI), Versa, Beat dan CB150 adalah sebagai bukti di kelas/levelnya masing-masing.

Ternyata konsep 'safety' Honda ini juga tidak hanya diterapkan pada produksi motor-motornya saja, tetapi juga dalam sikap manajemen internalnya. Menghadapi gempuran kompetitor yang menawarkan berbagai variasi motor yang terkesan 'wow' dan 'sadis', sikap Honda dan ATPM-nya koq kelihatan tidak grusa-grusu dan hati-hati juga yah? (aman-aman saja kah boz?).

Nah sekarang bagaimana dengan Kawasaki?

Mungkin menyadari posisinya sebagai follower, Kawasaki berusaha menggali potensi yang tidak diambil oleh sikap ke-'safety'-an Honda. Produk Ninja 250 cc (silinder dobel dan mono), Z 250, New Ninja 150 dan produk Trail KLX150 adalah jawaban dari Kawasaki yang memanfaatkan celah niche market yang longgar.

Yah, emang semuanya itu sah-sah saja sih. Punya konsep dan prinsip sendiri-sendiri. Namanya juga sama-sama cari makan, ya nggak neng?  Membandingkan brand keduanya akhirnya menjadi kurang relevan, karena memiliki jalur pemikiran dan tujuan yang berbeda pula.

Jadi, baik Honda maupun Kawasaki itu sebenarnya sama-sama hebatnya kang! Mereka bermain sesuai potensi dan 'takdir' yang dimiliki masing-masing (meskipun seperti agak melawan arus,,,, hihihi).

* Catatan episode 2007-awal 2014 *

Next:
Antara Honda dan Yamaha: Garis lurus identik dengan modernitas atau tidak bro?

Antara Honda dan Yamaha: Garis lurus identik dengan modernitas atau tidak bro?

form factor image
Sobat biker sekalian,

Entah siapa yang memulai, tapi ada persepsi klo garis-garis tajam adalah perlambang desain yang futuristik.

Iya sih, klo kita sering lihat film-film alien, emang digambarkan klo kostum + pesawatnya cenderung lancip sisi-sisinya atau interfacenya.

Tapi sebaliknya klo filmnya itu kartun, malah piring terbangnya sering tampak bulat (oval). Begitu juga aksesorisnya.

oval image
                                                
Nah berkaitan dengan desain motor kedua pabrikan ini (selain produk retro), Honda kebanyakan (imho) mengaplikasikan bentuk rada-rada bulat (oval), sementara Yamaha cenderung lurus (persegi) komposisi terbanyaknya. Ya bisa saja karena honda lebih dahulu berproduksi dengan style 'bulat' maka Yamaha mengambil diferensiasi dengan style 'garis lurus'.

Tidak ada yang salah memang, karena selera pasar cenderung beragam. Kebalikannya, untuk desain mobil, malah yang oval (kapsul) justru lebih digemari (saat ini).

Garis lurus menunjukkan ketegasan, keteguhan, supremasi tapi sekaligus menunjukkan kekakuan, kekerasan, keangkuhan dan kekurangan percaya diri (imho).

Sementara bentuk oval menunjukkan nilai keklasikan, kesimpelan, kesupelan, kefleksibelan, kekaleman, kelembutan, kedamaian tapi juga kelucuan dan keculunan (imho).

Nah akankah kedepannya kedua pabrikan ini masih mempertahankan 'ciri khasnya' masing-masing?

Gimana menurut pak lek dan bu lek sekalian? 

You may also like

Baca juga

You may also like

LinkWithin