Kamis, 05 Juni 2014

Logika matematika melawan Kampanye Hitam

pool8 image
Pluralisme dalam game bilyar
Gini pren,

Anggap contoh permainan bola bilyar sebagai nilai kebenaran. Nah jadi  apapun yang berhubungan dengannya termasuk atributnya seperti tata-tertib atau peraturannya 'pasti' benar.

Didalam logika matematika klub bilyar ini terdapat 4 elemen/anggota yaitu A, B dan C dan Dewan Pengurus (DP).

Suatu ketika A absen, ketika ditanya oleh DP, A menjawab klo ndak bermain bilyar (dulu) karena uang sewanya untuk biaya berobat. Nanti klo sudah ada uang, dia katanya mo maen bilyar lagi.

B juga ditanya pengelola mengapa dia tetap bermain bilyar. Jawabnya karena untuk refreshing setelah bekerja seminggu nonstop di tempat kerjanya.

C juga ditanya ternyata dia ndak suka bilyar (lagi) dan mau main yang lain saja, yaitu Road Race.

Maka nilai kebenarannya dari contoh kasus diatas hanya dihasilkan oleh A dan B saja meski konteks dan tingkatannya berbeda. Lha C bagaimana?

C perlu diadili di meja bilyar, eh 'meja hijau' oleh DP berdasar tartib karena diduga tidak memenuhi 'unsur-unsur' dalam atau berkenaan permainan bilyar tadi. Si C juga perlu diberi info atau bukti lengkap tentang permainan bilyar (jika belum tau) termasuk sejarah dan sangkut paut dengan permainan lain, kalo memang ada.

Akhirnya C bisa saja dianggap 'tidak bersalah' dan bernilai benar jika C (termasuk A dan B juga) tidak mengganggu (baik langsung maupun tidak langsung) terhadap permainan klub bilyar (sesuai tartib) yang dianggap sebagai nilai kebenaran tadi.

Dalam hal ini A, B dan C terlihat saling plural satu sama lain. A, B, dan C jika berselisih juga dapat dipertemukan dengan DP. Sementara DP dapat juga digugat anggotanya jika tidak sesuai tartib. Bahkan tartib juga dapat direvisi bersama jika out of date alias tidak relevan lagi (kecuali jika tartib yang ada adalah nilai kebenaran mutlak).

Jadi untuk melawan adanya black campaign tanpa mengganggu makna pluralisme maka buat/sediakan saja regulasi tegas (jelas batas) yang mengikat bagi seluruh anggota.

Bayangin ajah klo klub bilyar tadi adalah sebuah negara, propinsi, kabupaten, kelurahan, rukun warga atau rukun tetangga...

R.U.READY?

1 komentar:

  1. Bagaimana mempraktekkan situasi diatas?

    Ambil 2 contoh:

    - Jika si C ternyata benar-benar keluar dari 'game' atau tartib yang melingkupi klub bilyar tadi maka C bisa dikenai sanksi yaitu berupa denda yang cukup berat, misalnya harus membayar 'biaya' administrasi sekitar 75% dari SDA/modal yang dia miliki.

    - Kasus 2, bagaimana jika ada yang atau katakanlah C sendiri yang telah memilih keluar dari klub dan sekarang menjadi sponsor Kampanye Hitam, seperti Anonymous User di dunia maya?

    Solusinya misalnya abaikan saja semua informasi yang bersifat anonim, atau bisa juga DP mengunduh informasi tersebut dan mendiskusikannya bersama anggota tentang nilai kebenarannya.

    Pada akhirnya, simulasi diatas dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mencapai hasil terbaik..

    BalasHapus
XHTML: Anda dapat menggunakan tag-tag ini (untuk menambahkan link dst): a href="",b,strong,del,i,strike

You may also like

Baca juga

You may also like

LinkWithin