Selasa, 01 Juli 2014

Tips bagi orang beragama menghadapi sebaran isu nasisme

dani image

Benvenuto,

Bagi kebanyakan rakyat Jerman sana, isu nasisme mungkin bisa dibilang sensitif, tapi bagaimana dengan di negara kita?

Jiah,,,,kita olang mah kagak peduli begitu2an,,,wong kagak ada urusane lagee  * lagi pada 'cibuk cendiri2 cari cecuap' nasi jeh ...mantaf pakne segone kuwi hehehe...*

Yo'i, tapi klo disurvey, keknya mayoritas bahkan seluruh rakyat Indonesia ndak menyukai nasisme deh?!

Tapi ada suatu anomali, ada pengamat politik yang menyatakan ada kemungkinan bahwa bahwa ideologi nasisme akan berkembang di Indonesia.

Weleh2...ajib banget bro hipotesisnye!,,, * kecurigaan yang ndak berdasar, ato subyektif ato beneran nih? *

IMHO, jika all or mayoritas rakyat Indonesia ndak suka nasisme, masa iya calon pimpinan nasional kita akan memunculkan isu-isu yang ndak disukai rakyatnya sendiri?  * coba aja deh survey kalo gak percaya *

Sang pengamat mungkin sedang melakukan kampanye hitam, makanya mencoba meng-'kompor gas'-kan &  memultiplayerkan efek isu yang kurang relevan ini.

Jadi inget poin ke 5 dan 8 dari artikel sebelumnya:
Klo ngegosip kagak mo kalah [daripada mencari solusi]
Senang bicara OOT [bicara sedikit tapi dianggap bener/ngeles.com] 
FYI, kampanye hitam bisa berasal dari oposan, simpatisan, sewaan [pihak ketiga], musdamut/munak atau ORang DALam sendiri [untuk membentuk simpati massa].

Namun seperti kata orang bijak:
"Tetaplah menjadi soleh meskipun lingkungan rusak"
Bro-bro dan mbak sis sekalian gak usah cemas, pesimis atau apatis menghadapi situasi seperti apapun. Semuanya itu adalah dalam takdir Tuhan!

Boleh saja harapan2 masa depan nantinya belum terpenuhi bahkan meleset, tapi yang penting diri kita sendiri ini harus tetap selamat, positive thinking, tetap yakin akan kuasa Tuhan dan terus mengembangkan 'kebaikan2' secara universal untuk mengubah 'takdir' yang ada . * weleh2 kek ustadz aje nih gw,,,padahal ane ndiri bukan ustadz loh wkwkwkwk *

[nasis, eh narsis mode: off]
"Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran"
Idealnya, carilah seorang teman atau guru yang bijak, karena seperti kata pepatah:
"Bergaul dengan tukang patri ada kemungkinan akan ikut terbakar apinya, bergaul dengan penjual minyak minyak wangi ada kemungkinan akan terciprat bau harumnya"
So, wahai pak master bijak, dimanakah kau berada? Loe jual gue beli deh....hehehe...  
> Survei membuktikan 50% muslim itu sahur dan buka, sisanya ndak makan sesudah subuh dan makan saat maghrib :-)

Marhaban ya ramadhan <

Tidak ada komentar:

XHTML: Anda dapat menggunakan tag-tag ini (untuk menambahkan link dst): a href="",b,strong,del,i,strike

Posting Komentar

You may also like

Baca juga

You may also like

LinkWithin