Rabu, 09 April 2014

Polisi tidur dan terob di jalan itu sebenarnya mengganggu,,,[imho]


* Maksud hati ingin memberikan kenyamanan dan keselamatan, tetapi apa dinyana, jika aplikasi tidak sesuai, ya sami mawon dunkz *

Saudara-saudara satu bangsa,

Terus terang bisa jadi banyak orang risih/ngedumel (dalam hati) dengan banyaknya 'poldur' dan terob pesta perkawinan di badan jalan (umum/yang dibangun oleh pemerintah). Banyak minusnya daripada manfaatnya.

Minusnya (nyang mengganggu):

- Membuat kestabilan berkendara berkurang, sehingga membahayakan keamanan pengendara (motor) secara umum, terlebih jika berboncengan (resiko kehilangan keseimbangan).

- Membuat (resiko) sparepart motor gampang rompal, baret-baret bagian bawah (mis. knalpot) dan komponen cepat goyah/mrotol (akibat sering gentar adanya tumbukan), seperti sambungan2 (termasuk bearings/laher) copot dan baut2 yang lebih cepat longgar. Yaah beli lagi, beli lage deeh,,,borozz coy!

- Membuat pemakai motor akan memakan bahu/trotoar jalan (untuk pejalan kaki) guna menghindari si poldur.

- Membuat pemakai jalan (kendaraan bermotor) harus berputar mencari jalur alternatif (jika ada terob). Dan ini menyusahkan saja, apalagi bagi yang dikejar waktu atau angkutan umum yang mengejar setoran.

* masang terob di jalan (umum) = fasilitas umum -> fasilitas pribadi *

Manfaatnya? * yang poldur *

- Mencegah supaya tidak ada kebut-kebutan.

Itu thok!

Minus = 3, manfaat = 1, minus/mudharat > manfaat. Nah loh!

IMHO, sebenarnya kecelakaan di jalan kecil/tanggung juga relatif jarang terjadi, sekalipun sesekali ada yang ngebut. Ini sebenarnya ASUMSI penggagas 'poldur' (kampung) yang berlebihan/phobimania aka paranoid.

Pernah gara-gara poldur ini, ada yang terjatuh berboncengan dengan istrinya (do'i sambil tengok kiri-kanan, mungkin sedang mencari alamat). Paling-paling 'oknum aparat' ini bilang, "Salah sendiri ente gak liat-liat jalan!"

"Waduh, noraxz dan alay bingit gitu lho...!" * bukannya bantuin mikirin *

Jalan di Indonesia itu sudah tidak rata ('tidak safety lagi') mas brai! Jangan tambah-tambahi lagi masalah dengan masalah.

Kalo niatnya memang 'sedia payung sebelum hujan', ya boleh buat penahan kecepatan seperti di jalan tol. Jangan yang ekstrem (sampai ketinggian 10cm diatas tanah), apalagi super ekstrem (yang berbentuk seperti segitiga lancip puuool!). Ini jalan raya/umum atau saluran penahan air bang?

Sebagai seorang muslim, saya pernah membaca 'advis', bahwa perkawinan yang disukai adalah yang paling sederhana, dan menyingkirkan gangguan di jalan adalah termasuk dari iman.

Jadi poldur + terob ini sama dengan gangguan dong?

* bukan asumsi lagi, tetapi fakta, sesuai dengan skor minus diatas. *
****************************************************
NB: Buat para caleg yang sedang berkompetisi moga jadi bahan pencerahan

2 komentar:

  1. Minus bagi pengendara tapi plus bagi orang-orang yang jalan perumahannya di pasang polisi bobo'. kalau enggak gitu banyakyang ngebut-ngebut tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. fokus utama pada jalan yang dibangun oleh pemerintah, bukan oleh swasembada masyarakat setempat, meski ini juga 'mengganggu'

      Hapus
XHTML: Anda dapat menggunakan tag-tag ini (untuk menambahkan link dst): a href="",b,strong,del,i,strike

You may also like

Baca juga

You may also like

LinkWithin