Rabu, 10 Mei 2017

Menjaga persatuan dalam kebhinekaan & kemampuan beradaptasi. Bagaimana caranya?


Sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman?
Apanya yang tidak relevan? Salah kaprahkah?Awas hadis palsu!

Om tolah-toleh om, #islamic mode on

(Al-Mā'idah):2 Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Perbedaan adalah suatu keniscayaan alias sunatullah (ketetapan/takdir Allah). Kita bisa berbeda konsep, berbeda pikiran dll dsb tentang sesuatu hal. Namun satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah kita harus berpegang teguh alias konsisten pada apa yang menjadi pedoman pokok identitas kita.

(Yūnus):19 - Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

(An-Naĥl):93 - Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

Dan ingatlah perkataan malaikat, "Apakah Engkau hendak menciptakan orang yang menumpahkan darah dengan permusuhan dan pembunuhan akibat nafsu yang merupakan tabiatnya? Padahal, kami selalu menyucikan-Mu dari apa-apa yang tidak sesuai dengan keagungan-Mu, dan juga selalu berzikir dan mengagungkan-Mu." Tuhan menjawab, "Sesungguhnya Aku mengetahui maslahat yang tidak kalian ketahui." (QS. Al-Baqarah:30)

(Adh-Dhāriyāt):8 - sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda pendapat, dipalingkan daripadanya orang yang dipalingkan.

Apa itu identitas pokok? Identitas pokok adalah unsur utama yang melekat atau paling dekat dengan kita, bahkan merupakan kodrat atau fitrah manusia. Misal jika setiap hari shalat atau tiap minggu ke gereja, maka itulah identitas atau tujuan pokok setiap umat.

Inti atau poinnya adalah identitas menunjukkan karakter atau kepribadian/cermin seseorang. Segala persoalan termasuk perbedaan akan dapat diselesaikan atau diselaraskan jika kita kembali kepada identitas atau mengacu kepada agama dan keyakinannya masing2.

Namun sebagaimana segala hal lainnya, ajaran agama sifatnya bertingkat seperti halnya ilmu pengetahuan pada umumnya. Terkadang memerlukan penafsiran2 tertentu yang hanya dapat dipecahkan oleh para ahli yang kompeten dan komprehensif.

Karenanya kita membutuhkan prosedur2 & urutan tertentu bagaimana untuk menarik pemahaman & penerapannya. Bagi yang belum ahli alias orang awam perlu menanyakan persoalan ini kepada ulama yang ikhlas & bersikap zuhud pada dunia/materi. Ulama atau ahli agama seperti inilah yang lebih dapat dipertanggungjawabkan kredibilitas, keahlian atau keilmuan/kealimannya.

(An-Naĥl):43 - ... maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,

Bagi yang sudah dan merasa ahli hendaknya berintegrasi dengan (pendapat) para atau ulama lainnya dengan cara musyawarah/tabbayun agar dirinya tidak terjebak oleh hawa nafsu yang mungkin mempengaruhi pemikiran, pemahaman dan perasaannya.

"Syuro adalah persatuan bagi jamaah, alat kontrol bagi akal, dan sarana untuk mencapai kebenaran. Suatu kaum yang melakukan musyawarah, maka mereka akan memperoleh petunjuk" (Ibnul Arabi Al Maliki)

Musyawarah (Ash-Shūraá):10 - Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya kepada (hukum) Allah.

(An-Nisā'):59 - Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

“Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya”. (HR. Malik)

“Sungguh barangsiapa yang hidup di antara kalian akan melihat perselisihan yang banyak. (Maka) berpeganglah (BERUSAHALAH, red.) dengan sunahku dan sunnah Khulafa-ur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham. Hindarilah kalian hal-hal yang baru (TIDAK ADA TUNTUNANNYA, red.), sesungguhnya setiap hal yang baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Ahmad (IV/126-127), Abu Dawud (no. 4607) dan at-Tirmidzi (no. 2676), ad-Darimy (I/44), al-Baghawy dalam kitabnya Syarhus Sunnah (I/205), al-Hakim (I/95)

(Al-'Aĥzāb):36 - Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Muĥammad:14 - Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (shaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?

Mari kita usahakan tertib dan runut dalam berpikir, apalagi jika menyangkut persoalan (dengan) orang banyak. Menjaga perdamaian & persatuan memang penting, tapi menciptakan & menegakkan keadilan juga jangan diabaikan. Kita harus seimbang dalam berpikir.

"Sesungguhnya akal tidak dapat digunakan untuk mengetahui wajibnya sesuatu atau mubahnya; dan juga tidak dapat digunakan untuk mengetahui halalnya sesuatu ataupun haramnya." (Qadhi Abu Ya'la, Al Ahkamus Sulthaniyyah:19)

(Ash-Shūraá):13 - Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya...

Sesungguhnya pertentangan itu tak terhindarkan (karena sudah sunatullah, lih. Al Baqarah:30), tetapi poinnya adalah pada bagaimana sikap kita, bukan pada hasilnya/targetnya, tetapi pada prosesnya/usahanya yang kita lakukan (sudah sesuai sunatullahkah?)

(Al-`Aşr):1-3 Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

"Setiap amir yang mengurusi urusan kaum muslimin, kemudian ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak memberi nasehat kepada mereka, ia tidak masuk sorga bersama mereka." (HR. Muslim)

"Apabila aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, lakukanlah sesuai dengan kesanggupanmu; dan apabila aku melarang sesuatu, maka tinggalkanlah" (HR. Mutafaqun Alaih)

(Al-Ĥadīd):20 - Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

(At-Tawbah):16 - Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(At-Tawbah):17 - Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.

(At-Tawbah):19 - Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

(An-Nisā'):61-63 - Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna". Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.

I'm proud to be a moslem. And you?

* Bonus:

Cermin, Dinamika dan Anomali Politik?

- Sebelum Indonesia Merdeka Soal Bhineka dan Toleransi telah Selesai
- Menjadikan Realitas sebagai Obyek Pemikiran, bukan Subyek Pemikiran
- Intoleransi, Tudingan Provokator kepada Umat Islam Indonesia
- Ketua MPR Minta Agar Masyarakat Tak Asal Main Stigma Radikal
- Komnas HAM: Stigma (Umat) Islam "Teroris" karena Pemutarbalikkan Fakta oleh Media
- Gejolak Buruh yang Tak Kunjung Padam
- Hukum Tumpul ke Atas dan Samping Kiri, Tajam ke Bawah dan Samping Kanan  
- Perjuangan Dakwah Ini Tak Ada Kata Berhenti!
- Perjuangan Penegakan Syariah Bukti Kecintaan Terhadap Indonesia
- Catatan Jubir HTI : Perjuangan HTI Bentuk Kecintaan Kepada Indonesia

1 komentar:

  1. At-Tawbah):23 - Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

    (An-Nisā'):144 - Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?

    "Sesungguhnya orang-orang yang membelanjakan harta Allah dengan cara tidak benar, maka bagi mereka siksa api neraka, pada hari kiamat." (HR. Bukhari)

    At-Taghābun):15 - Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

    BalasHapus
XHTML: Anda dapat menggunakan tag-tag ini (untuk menambahkan link dst): a href="",b,strong,del,i,strike

You may also like

Baca juga

You may also like

LinkWithin