Selasa, 27 Juni 2017

[ Analogi ] Hakekat bulan ramadhan sebenarnya adalah seperti sebuah bengkel sepeda motor


Dear pelanggan...eh pemirsa,

Allah menjadikan atau menghadirkan bulan ramadhan adalah seperti sebuah bengkel khusus kendaraan yang lengkap dan berkelas termasuk tempat cucinya akan tetapi terkenal relatif murah. Di dalam bengkel tsb tersedia berbagai tools dan sarana selama kendaraan tsb direparasi, diservis, dicek, dibersihkan ataupun dimodifikasi.

Namun gimanapun juga, hasil reparasi atau servis kendaraan tsb tergantung pula pada tingkat kerusakan/perbaikan/modifikasi dan biaya (modal) yang dimiliki si empunya motor. Jika servisnya berat dan pergantian partnya banyak, tentu ongkos yang diperlukan juga banyak. Si empunya tentu pada akhirnya akan memiliki pemikiran, apakah diservis seluruhnya sampai dicuci segala, atau cukup di servis sebagian saja. Karena itu, saat selesai servis & keluar bengkel, keadaan kendaraan tsb hasilnya berbeda-beda.

Ada kendaraan yang sudah kembali dalam keadaan "top performance", siap mengaspal atau membalap kembali dalam keadaan maksimal, ada yang "semi/half performance", ada yang kembali kinclong kinyis-kinyis karena partnya diganti yang baru tapi ada pula yang masih tampak berdebu karena tidak memilih "full/total service".

Semua hasil reparasi tsb adalah berdasar besar cost yang telah dikeluarkan oleh siempunya motor selama proses servis. Dan, namanya juga bengkel yang lengkap, semua pelanggan, baik pemilik motor murah atau motor mahal, selesai servis akan dihadiahi tambahan bonus berupa segelas air mineral & sebungkus snack yang renyah.

Nah, pelanggan, eh pemirsa, bulan ramadhan adalah bulan penggemblengan. Arti kata ramadhan sendiri adalah pembakaran. Motor dan pemiliknya dapat dibaratkan sebagai diri kita sendiri. Motor itu adalah hati dan wadag kita. Sementara pemilik motor adalah pikiran kita. Biaya servis adalah analogi dari spirit kita masing2 dalam menjalani ramadhan. Bonus air minum & snack adalah perumpamaan dari hari raya Idul Fitri.

Setelah waktu "servis" berakhir, tiap pelanggan akan mempunyai kesan sendiri2. Ada yang berharap agar dapat kembali ke bengkel itu lagi karena menyediakan fasilitas dan sarana yang lengkap juga pelayanan memuaskan, lebih dari sekedar bengkel biasa, malah kalau bisa, tiap hari dicek di bengkel tsb agar tingkat kestabilan motor terjaga. Tetapi ada juga yang bersikap biasa2 saja karena keburu kembali bekerja. Pelanggan yang alim malah berdoa agar sehabis diservis, motornya nggak rewel lagi, tapi ada juga yang cuek dst. Demikian juga perlakuan terhadap motornya. Ada yang kembali digeber habis2an, ada yang kalem & semakin berhati2, ada yang biasa2 aja (EGP-lah pokoknya).

Nah, penulis sendiri, termasuk tipe pelanggan yang mana? Ngomong emang mudah yah...hehe


* Bonus:
"MutKat" (Mutiara Kata)

"Barangsiapa banyak makannya, banyak pula azabnya." (Al-Hadis)

"Lupa makan boleh, tetapi jangan lupa membaca." (Jim Rohn)

Tidak ada komentar:

XHTML: Anda dapat menggunakan tag-tag ini (untuk menambahkan link dst): a href="",b,strong,del,i,strike

Posting Komentar

You may also like

Baca juga

You may also like

LinkWithin