Powered by GIMP |
Kalo kita melihat persoalan secara makro, ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi 'policy' seperti ini, misalnya faktor regulasi pemerintah, adanya kebutuhan pasar, faktor sosial ekonomi masyarakat setempat dsb.
Tapi besaran yang paling dominan, -cmiiw-, adalah adanya hukum permintaan dan penawaran. Jika stok (produksi) suatu daerah masih tinggi (surplus) maka belum tentu impor, malah bisa ekspor. Demikian pula, klo permintaan banyak melebihi kapasitas (stok minus), maka perlu impor.
Kegiatan ekspor impor dari sisi perkembangan pasar juga dipengaruhi misalnya oleh pelaku2 spekulan pasar, adanya inovasi produk baru, diferensiasi market/perluasan market pabrikan dll.
Sementara dari sisi tren manufaktur, adanya proses impor dapat memberikan efek merugikan misalnya 'mematikan' produksi lokal, karena menuntut ketersediaan bahan baku & bahan pelengkap dalam 'negeri' yang memadai untuk dapat bersaing.
Sebaliknya klo ekspor diperbanyak berarti dapat menambah ketersediaan lapangan kerja baru dan berkembangnya industri pendukung.
Pada akhirnya, item ekspor impor juga belum perlu dilakukan klo stok di daerah tujuan masih banyak. Tapi hal ini menyangkut juga dimana positioning strategy dan efisiensi dari industri yang terlibat (lokal atau global).
Kalo ada brosis, suhu2 ekonomi atau praktisi2 di bidang eksim yang lebih kompeten, sila share ilmunya dan menambahkan.
* Bonus:
- Tips sehat
1. Minum dua gelas air setelah bangun tidur dapat membersihkan organ-organ internal tubuh.
2. Minum segelas air sebelum mandi, dapat menurunkan gejala tekanan darah.
3. Minum segelas air sebelum tidur dapat mencegah stroke dan serangan jantung.
(Share: sumber)
- Doa Anti Stroke
Selesai shalat shubuh baca:
"Subhaanallaahil 'adziim wabihamdihi" 3x, lalu baca "Allaahumma innii as'aluka mimmaa 'indaka wa afidl 'alaiya min fadlika wansyur 'alaiya rahmataka wa anzil 'alaiya min barakaatika" (HR. Ahmad no. 19692)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar